1.
Behaviorisme
Behaviorisme atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif Belajar) adalah filosofi
dalam psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua
yang dilakukan organisme termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan dapat
dan harus dianggap sebagai perilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku
demikian dapat digambarkan secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak hipotetis
seperti pikiran. Behaviorisme beranggapan bahwa semua teori harus memiliki
dasar yang bisa diamati tapi tidak ada perbedaan antara proses yang dapat
diamati secara publik (seperti tindakan) dengan proses yang diamati secara
pribadi (seperti pikiran dan perasaan).
Tokoh-tokohnya diantaranya:
2.
Holisme
Holisme (dari ὂλος
Holos, sebuah bahasa Yunani
kata yang berarti semua, utuh,
seluruh, total) adalah gagasan bahwa semua sifat-sifat yang diberikan sistem
(fisik, biologi, kimia, sosial, ekonomi, mental, linguistik
, dll) tidak dapat ditentukan atau dijelaskan oleh bagian-bagian komponennya
saja. Instead, the system as a whole determines in
an important way how the parts behave. Sebaliknya, sistem sebagai
keseluruhan menentukan dalam suatu cara yang penting bagaimana bagian-bagian
berperilaku.
3.
Empirisme
Empirisme
adalah suatu aliran dalam filsafat
yang menyatakan bahwa semua pengetahuan
berasal dari pengalaman
manusia.
Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam
dirinya ketika dilahirkan. Empirisme lahir di Inggris
dengan tiga eksponennya adalah David
Hume, George
Berkeley dan John
Locke.
4.
Nativisme
Nativisme
adalah pandangan bahwa keterampilan-keterampilan atau kemampuan-kemampuan
tertentu bersifat alamiah atau sudah tertanam dalam otak sejak lahir.
Pandangan ini berlawanan dengan empirisme, teori tabula rasa,
yang menyatakan bahwa otak hanya mempunyai sedikit kemampuan bawaan dan hampir
segala sesuatu dipelajari
melalui interaksi dengan lingkungan.
Tokoh aliran ini diantaranya Immanuel
Kant.
0 komentar:
Posting Komentar