"Permainan
anak tidak terlepas dengan masa kanak-kanak yang indah dan menggembirakan."
Apabila
kita ditanya tentang masa kanak-kanak, tentu kita akan dengan suka cita
menceritakan berbagai pengalaman menyenangkan yang pernah dialami. Semuanya
begitu indah dan menggembirakan. Mengapa demikian? Karena masa kanak-kanak
adalah masa bermain. Hampir atau bahkan semua aktivitas anak-anak adalah
bermain!
Namun
masih ada orang tua yang beranggapan bahwa bermain adalah aktivitas
membuang-buang waktu. Mereka lebih suka melihat anaknya belajar dengan duduk
rapih tanpa keributan, daripada bergerak (moving)
dan bersuara (noice).
Bermain cara efektif untuk belajar
Padahal,
jika semua orangtua tahu dan menyadari bahwa aktivitas gerak dan suara anak
(bisa disebut bemain) adalah cara yang paling efektif untuk anak belajar
sesuatu. Sebab, bermain merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi anak.
Lewat
permainan, anak akan mengalami rasa bahagia. Dengan perasaan suka cita itulah
syaraf/neuron di otak anak dengan cepat saling berkoneksi untuk membentuk satu
memori baru. Itulah sebabnya mengapa anak-anak dengan mudah belajar sesuatu
melalui permainan.
Perlunya bermain
· Belajar dari permainan (Learning by playing)
Permainan seharusnya
memiliki nilai seimbang dengan belajar. Anak dapat belajar melalui permainan (learning by playing). Banyak hal yang
dapat anak pelajari dengan permainan, keimbangan antara motorik halus dan
motorik kasar sangat memengaruhi perkembangan psikologi anak. Seperti kata
Reamonn O Donnchadha dalam bukunya The
Confident Child "Permainan akan memberi kesempatan untuk belajar
menghadapi situasi kehidupan pribadi sekaligus belajar memecahkan
masalah".
· Permainan mengembangkan otak kanan
Disamping
itu tentu saja anak mempunyai kesempatan untuk menguji kemampuan dirinya
berhadapan dengan teman sebayanya dan mengembangkan perasaan realistis akan
dirinya. Bermain melalui permaianan memberi kesempatan pada anak untuk
mengembangkan otak kanan, kemampuan yang mungkin kurang terasah di sekolah
maupun di rumah.
· Permainan mengembangkan pola
sosialisasi dan emosi anak
Dalam permainan kelompok, anak
belajar tentang sosialisasi yang menenpatkan dirinya sebagai mahluk sosial.
Anak mempelajari nilai keberhasilan pribadi ketika berhasil memasuki suatu
kelompok. Ketika anak memainkan peran 'baik' atau 'jahat' membuat anak kaya akan
pengalaman emosi, anak akan memahami perasaan yang terkait dari ketakutan dan
penolakan dari situasi yang dia hadapi.
Dengan
kegiatan bermain memberikan kesempatan kepada anak untuk mempraktikkan rasa
percayanya kepada orang lain dan kemampuan dalam bernegosiasi, memecahkan
masalah (problem solving) atau sekedar bergaul dengan orang sekitarnya.
Jenis permainan
Pada
dasarnya, semua jenis permainan mempunyai tujuan yang sama yaitu bermain dengan
menyenangkan! Yang membedakan adalah pengaruh atau efek dari jenis permainan
tersebut. Ada dua jenis permainan, yaitu: Permainan Aktif dan Permainan Pasif.
Permainan aktif dan pasif iini hendaknya dilakukan dengan seimbang.
· Permainan olah raga (sport):
Bagi orang dewas, olah raga bukan
lagi menjadi sebuah permainan tetapi sesuatu yang serius dan kompetitif. Namun
bagi anak, olah raga bisa menjadi satu permainan yang menyenangkan yang
mengandung kesenangan, hiburan, dan bermain, tetapi tidak juga terlepas dari unsur
partisipatif dan keinginan untuk unggul.
Dalam
permainan olah raga anak mengembangkan kemampuan kinestetik dan pengembangan
motivasi untuk menunjukkan keungulan dirinya (penekanan bukan pada persaingan
tapi pada kemampuan) memberi kekuatan pada dirinya sendiri serta belajar
mengembangkan diri setiap waktu.
· Permainan perkelahian (body
contact):
Jenis permainan ini
termasuk permainan modern, tapi banyak orang tua maupun guru memandangnya
skeptic dan cemas, ini beralasan dari efek yang mungkin serius. Permainan ini
merupakan jenis permainan modifikasi yang menuntut keseriusan anak untuk
memenuhi kebutuhan akan kekuasaan.
Hal tersebut sehat dan positf bagi
anak, berguna untuk menguji keunggulan dan kekuatan di lingkungan sekitar.
Jenis permainan ini adalah untuk menguji kemampuan dan pemikiran anak dalam
dunia nyata dengan segala akibatnya.
Katagori permainan pasif
· Permainan mekanis
Seiring perkembangan,
jaman dan teknologi memberi pengaruh besar dalam perkembangan jenis permainan
untuk anak. Alat teknologi canggih seperti komputer bukan lagi milik orang
dewasa, tapi telah menjadi barang biasa buat anak-anak.
Berbagai /games/ atau
permainan virtual telah tersedia di dalamnya (computer). Bermain computer tidak
sama dengan bermain bersama teman, anak bermain sendiri dengan kesenangannya.
Sisi
negatif
Sisi negatif permainan
mekanis ini adalah kurangnya pembentukan sikap anak untuk menerima dan memberi (take and give). Anak memegang kendali
penuh atas 'teman mainnya' dan 'si teman mainnya' akan melakukan apapun yang
diinginkan anak. Kendali penuh ini akan menimbulkan reaksi serius bila anak
menyalurkannya dalam pertemanan di lingkungan sosialnya.
Sisi
positif
Namun, hal positif anak
memiliki keterampilan komputer yang akan diperlukan anak sebagai sarana
hidupnya.
· Permainan fantasi
Fantasi merupakan
praktik permainan yang khusus dilakukan sendiri. Anak dapat membentuk dunia
sesuai dengan keinginannya (imaginasi).Sebaiknya, orang tua tidak memaksa anak
untuk selalu bermain dengan teman-temannya karena akan menciptakan kesan bahwa bermain
sendiri itu salah.
Permainan fantasi selain proses
kreatif mengembagkan kemampuan sisi otak kanan, juga untuk pembentukan
kecerdasan interpersonal (salah satu dari delapan kecerdasan teori multiple intelligence, Howard Garner)
Sumber : AnneAhira.com
Sumber : AnneAhira.com
0 komentar:
Posting Komentar