Selasa, 18 Desember 2012

Kliping Tentang Pendidikan Pada Masa Perkembangan Anak


AJARKAN DISIPLIN PADA ANAK INDIGO
Baca : Farisa Aseani. (2012, Juni 1-14). Memahami Anak Indigo. Mom & Kiddie , hal. 14.
Artikel tersebut sangat bagus. Dari artikel tersebut kita sebagai calon orang tua/calon guru dapat mengetahui cara mengajarkan disiplin pada anak indigo. Dari artikel tersebut kita juga diajarkan untuk tidak menganggap aneh anak indigo, karena pada hakikatnya anak indigo juga perlu dididik seperti anak lain pada umumnya. Dengan pendidikan tersebut diharapkan dapat mendewasakannya.
Seperti yang telah dijelaskan pada artikel di atas, pengajaran disiplin pada anak indigo ini bertujuan agar anak bisa bersosialisasi dengan lingkungannya dengan memiliki norma serta aturan yang sesuai. Karena anak indigo sulit untuk menerima aturan maka perlu memperhatikan cara pengajaran disiplin seperti yang telah dijelaskan pada artikel di atas.
Sedikit saran dari saya, sebaiknya dalam memberikan aturan pada anak indigo juga pelu menjelaskan dampak yang terjadi jika anak melanggarnya. Seperti anak yang tidak mau mandi, seharusnya kita menjelaskan pada anak tersebut jika tidak mau mandi maka badan akan gatal-gatal, bau, dan lengket. Jika masih tidak mau menuruti untuk mandi, maka biarkan dulu hingga ia merasakan akibat yang terjadi sehingga nantinya ia akan mau menuruti untuk  mandi.
Selain hal tersebut, dalam memberikan orang tua dalam memberikan aturan juga harus didasari rasa kasih sayang, agar tidak terjadi kekerasan saat kita mulai emosi dengan tingkah laku anak yang sulit diatur. Selain itu pemberian hadiah juga akan membuat anak senang dan akan mematuhi aturan yang dibuat. Dan jika anak melanggar aturan maka orang tua juga perlu memberikan hukuman, seperti jika anak tidak mau mandi maka ketika ia mau mandi karena merasakan akibat yang terjadi maka orang tua dapat memberikan hukuman agar dia mandi sendiri bagi anak yang biasa masih dimandikan.
Anak indigo berbeda dengan anak autis. Meskipun aktif dan memiliki energi berlebih sehingga kadang tak bisa diam, namun ia akan berkonsentrasi penuh saat ia menemukan hal yang ia suka. Jadi pengajaran disiplin juga perlu untuk mengembangkan bakatnya karena IQ atau kecerdasan mereka biasanya di atas rata-rata.

CEGAH ANAK JADI SI PENCEMBURU
Baca : Yatin Suleha. (2012, Juni 1-14). Masih Kecil Kok Sudah Pencemburu. Mom & Kiddie , hal. 15.
Artikel tersebut sangat bagus. Dengan pembelajaran sejak anak baru lahir dapat membentuk konsep diri yang baik terhadap anak. Sehingga nantinya anak tidak akan mudah cemburu. Jangan terlalu memanjakan anak juga harus dilakukan orang tua agar anak tidak menjadi pencemburu. Sehingga ketika ia memiliki adik baru atau kedatangan orang baru dalam kehidupannya ia tidak akan merasa perhatian yang diberikan kepadanya berkurang. Berikan juga perhatian yang sama ketika ia mulai memiliki adik atau ada orang baru.
Saran dari saya adalah jika orang tua tidak yakin dapat memberikan perhatian yang sama, maka berikan perhatian secukupnya, dan tidak berlebihan, karena umumnya sumber rasa cemburu adalah karena adanya rasa kurang diperhatikan atau menjadi tidak diperhatikan karena orang lain seperti apa yang telah dijelaskan pada artikel di atas.
Jadi kecemburuan itu tidak baik untuk anak, seperti yang telah dijelaskan pada artikel tersebut, kecemburuan akan mengakibatkan pada konsep diri pada anak. Hal tersebut dapat menimbulkan self rejection jika anak dibandingkan dengan kelebihan anak lain yang tidak ia miliki. Untuk itu perlu pencegahan pada anak agar tidak menjadi si pencemburu kelak di kemudian hari.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN AGAR ANAK KONSENTRASI SAAT BELAJAR
Baca : Farisa Aseani. (2012, Juni 1-14). Belajar, Ya Harus Konsen! Mom & Kiddie , hal. 26.

Artikel tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman nantinya dalam mendidik anak. Agar anak cepat mengerti maka kita perlu membuatnya berkonsentrasi saat belajar.
Jika anak dapat berkonsentrasi dengan belajarnya, maka ia dapat mengingat dengan mudah apa yang telah diajarkan kepadanya. Selain itu ia juga dapat menyelesaikan tugasnya dengan mudah dan benar secara maksimal serta dapat memahami isi dari bacaan yang dibacanya. Sehingga dalam belajar anak harus mampu berkonsentrasi.
Agar dapat konsentrasi orang tua atau guru harus memperhatikan anak. Maka agar anak dapat berkonsentrasi kita harus memperhatikan hal-hal seperti dalam artikel tersebut. Selain itu bagi anak yang aktif, maka melalui permainan ia dapat belajar memahami sesuatu, seperti belajar kejujuran, sportif, kekompakan, dan lainnya.
Agar suasana rumah memungkinkan bagi anak untuk berkonsentrasi. Orang tua dan keluarga lain juga dapat membantu anak untuk tidak membunyikan televisi, musik dan lainya, jika perlu matikanlah ketika anak sedang belajar.
Pemberian multytasking juga membuat anak tidak berkonsentrasi, seperti menonton televisi sambil menulis. Bagi orang dewasa melakukan hal tersebut merupakan hal biasa, namun anak tidak akan berkonsentrasi jika hal tersebut dilakukan secara bersamaan. Bisa-bisa tulisan yang harus ia tulis tidak dapat selesai tepat pada waktunya. Untuk itu hindarilah hal tersebut dilakukan seperti apa yang telah dijelaskan pada artikel.

METODE CEPAT DAN MUAH BELAJAR MATEMATIKA
Baca : Abdul Malik. (2012, Juni 1-14). Matematika Bukan 'Momok' (Lagi)! Mom & Kiddie , hal. 27.
Matematika yang sering dianggap sebagai mata pelajaran yang paling sulit dapat kita atasi melalui metode seperti diatas. Metode-metode tersebut dapat dilakukan untuk mempermudah pengajaran matematika. Anak akan lebih cepat dan mudah dalam memahami matematika daripada memberikan penjelasan panjang lebar di papan tulis
Selain metode tersebut, alat peraga yang di sekitar siswa seperti pulpen, buku dan lainnya juga penting untuk memberikan konsep melalui penjelasan singkat yang diberikan. Jadikan tips di atas agar anak dapat mengembangkan konsep berpikir si anak.
Konsep sangatlah penting agar anak mampu mengigatnya tanpa ia hafal rumus-rumus atau lainnya. Jika ia memahami konsepnya maka ia dapat menemukan sendiri rumus matematika. Jadi hingga anak dewasapun ia masih mengingatnya.

PENDIDIKAN ALAM BEBAS DALAM PRAKTIK CERDAS DI SEKOLAH JUMILAH
Baca : Rini Kustiasih. (2012, Mei 28). Praktik Cerdas di Sekolah Jumilah. Kompas , hal. 1 & 15.
Semangat Jumilah ini patut diteladani. Dengan adanya pendidikan alam bebas di sekolah Jumilah ini kita diingatkan bahwa belajar tidak mesti di sekolah dan di dalam kelas. Belajar pun tak mengenal usia serta jenis kelamin.
Melalui sekolah Jumilah ini para ibu desa yang buta huruf dapat belajar. Untuk itu, pemerintah diharapkan dapat memberikan dorongan demi suksesnya sekolah tersebut. Dengan tidak mempersulit kegiatan belajar peserta didik juga sangatlah membantu mereka dalam mengembangkan kreatifitasnya. Jika perlu pemerintah menyediakan tempat belajar bagi mereka serta memberika sumbangan atau buku untuk mereka.
Sekolah Jumilah ini juga sangat bagus untuk kita contoh. Melalui sekolah tersebut peserta didik diajarkan untuk berkreatifitas dan menanamkan nilai gotong royong yang saya sarankan dapat diterapkan di sekolah-sekolah negeri. Karena sekolah negeri sekarang lebih banyak mananmkan nilai persaingan diantara siswanya.
Jadi dengan adanya sekolah Jumilah tersebut, kita sebagai calon guru dapat terinspirasi untuk lebih memajukan pendidikan di Indonesia melalui sekolah Jumilah ini. Kita juga diharapkan lebih bersemangat lagi dalam belajar agar tidak kalah dengan semangat Jumilah dan ibu-ibu desa yang buta huruf.

PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dalam masa pertumbuhannya anak harus dididik agar ia memiliki konsep diri yang baik dalam dirinya. Selain itu pendidikan ini diharapkan agar anak menjadi dewasa dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya sesuai dengan norma dan aturan.
Sebagai calon guru kita harus dapat mendidik anak sesuai dengan kepribadiannya sehingga anak mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Anak adalah individu yang sedang berkembang, jadi kita perlu membimbingnya menuju arah kedewasaan sebagai tujuan dari pendidikan.
B.     Saran
Pendidikan pada masa perkembangan anak ini diharapkan agar kita sebagai calon guru dapat berperan dalam membimbing siswanya dan menjadi pribadi yang mampu bersosialisasi dengan kosep diri yang baik. Dengan menggunakan metode yang tepat dalam mendidik anak ini, siswa mampu belajar menuju kedewasaan. Hal ini dapat membantu anak atau siswa menjadi pribadi yang lebih baik.

1 komentar:

Wiwin G mengatakan...

makasih klipingnya

Posting Komentar