AJARKAN
DISIPLIN PADA ANAK INDIGO
Baca : Farisa Aseani. (2012, Juni 1-14). Memahami Anak Indigo. Mom &
Kiddie , hal. 14.
Artikel tersebut sangat bagus.
Dari artikel tersebut kita sebagai calon orang tua/calon guru dapat mengetahui cara
mengajarkan disiplin pada anak indigo. Dari artikel tersebut kita juga
diajarkan untuk tidak menganggap aneh anak indigo, karena pada hakikatnya anak
indigo juga perlu dididik seperti anak lain pada umumnya. Dengan pendidikan
tersebut diharapkan dapat mendewasakannya.
Seperti yang telah dijelaskan
pada artikel di atas, pengajaran disiplin pada anak indigo ini bertujuan agar
anak bisa bersosialisasi dengan lingkungannya dengan memiliki norma serta
aturan yang sesuai. Karena anak indigo sulit untuk menerima aturan maka perlu
memperhatikan cara pengajaran disiplin seperti yang telah dijelaskan pada
artikel di atas.
Sedikit saran dari saya,
sebaiknya dalam memberikan aturan pada anak indigo juga pelu menjelaskan dampak
yang terjadi jika anak melanggarnya. Seperti anak yang tidak mau mandi,
seharusnya kita menjelaskan pada anak tersebut jika tidak mau mandi maka badan
akan gatal-gatal, bau, dan lengket. Jika masih tidak mau menuruti untuk mandi,
maka biarkan dulu hingga ia merasakan akibat yang terjadi sehingga nantinya ia
akan mau menuruti untuk mandi.
Selain hal tersebut, dalam
memberikan orang tua dalam memberikan aturan juga harus didasari rasa kasih
sayang, agar tidak terjadi kekerasan saat kita mulai emosi dengan tingkah laku
anak yang sulit diatur. Selain itu pemberian hadiah juga akan membuat anak
senang dan akan mematuhi aturan yang dibuat. Dan jika anak melanggar aturan
maka orang tua juga perlu memberikan hukuman, seperti jika anak tidak mau mandi
maka ketika ia mau mandi karena merasakan akibat yang terjadi maka orang tua
dapat memberikan hukuman agar dia mandi sendiri bagi anak yang biasa masih
dimandikan.
Anak indigo berbeda dengan anak
autis. Meskipun aktif dan memiliki energi berlebih sehingga kadang tak bisa
diam, namun ia akan berkonsentrasi penuh saat ia menemukan hal yang ia suka.
Jadi pengajaran disiplin juga perlu untuk mengembangkan bakatnya karena IQ atau
kecerdasan mereka biasanya di atas rata-rata.
CEGAH ANAK
JADI SI PENCEMBURU
Baca : Yatin Suleha. (2012, Juni 1-14). Masih Kecil Kok Sudah
Pencemburu. Mom & Kiddie , hal. 15.
Artikel tersebut sangat bagus. Dengan pembelajaran sejak anak baru lahir
dapat membentuk konsep diri yang baik terhadap anak. Sehingga nantinya anak
tidak akan mudah cemburu. Jangan terlalu memanjakan anak juga harus dilakukan
orang tua agar anak tidak menjadi pencemburu. Sehingga ketika ia memiliki adik
baru atau kedatangan orang baru dalam kehidupannya ia tidak akan merasa
perhatian yang diberikan kepadanya berkurang. Berikan juga perhatian yang sama
ketika ia mulai memiliki adik atau ada orang baru.
Saran dari saya adalah jika
orang tua tidak yakin dapat memberikan perhatian yang sama, maka berikan perhatian
secukupnya, dan tidak berlebihan, karena umumnya sumber rasa cemburu adalah
karena adanya rasa kurang diperhatikan atau menjadi tidak diperhatikan karena
orang lain seperti apa yang telah dijelaskan pada artikel di atas.
Jadi kecemburuan itu tidak baik
untuk anak, seperti yang telah dijelaskan pada artikel tersebut, kecemburuan
akan mengakibatkan pada konsep diri pada anak. Hal tersebut dapat menimbulkan
self rejection jika anak dibandingkan dengan kelebihan anak lain yang tidak ia
miliki. Untuk itu perlu pencegahan pada anak agar tidak menjadi si pencemburu
kelak di kemudian hari.
HAL-HAL YANG
HARUS DIPERHATIKAN AGAR ANAK KONSENTRASI SAAT BELAJAR
Baca : Farisa Aseani. (2012, Juni 1-14). Belajar, Ya Harus Konsen! Mom &
Kiddie , hal. 26.
Artikel tersebut dapat
dijadikan sebagai pedoman nantinya dalam mendidik anak. Agar anak cepat
mengerti maka kita perlu membuatnya berkonsentrasi saat belajar.
Jika anak dapat berkonsentrasi
dengan belajarnya, maka ia dapat mengingat dengan mudah apa yang telah
diajarkan kepadanya. Selain itu ia juga dapat menyelesaikan tugasnya dengan
mudah dan benar secara maksimal serta dapat memahami isi dari bacaan yang
dibacanya. Sehingga dalam belajar anak harus mampu berkonsentrasi.
Agar dapat konsentrasi orang
tua atau guru harus memperhatikan anak. Maka agar anak dapat berkonsentrasi
kita harus memperhatikan hal-hal seperti dalam artikel tersebut. Selain itu
bagi anak yang aktif, maka melalui permainan ia dapat belajar memahami sesuatu,
seperti belajar kejujuran, sportif, kekompakan, dan lainnya.
Agar suasana rumah memungkinkan
bagi anak untuk berkonsentrasi. Orang tua dan keluarga lain juga dapat membantu
anak untuk tidak membunyikan televisi, musik dan lainya, jika perlu matikanlah
ketika anak sedang belajar.
Pemberian multytasking juga
membuat anak tidak berkonsentrasi, seperti menonton televisi sambil menulis.
Bagi orang dewasa melakukan hal tersebut merupakan hal biasa, namun anak tidak
akan berkonsentrasi jika hal tersebut dilakukan secara bersamaan. Bisa-bisa
tulisan yang harus ia tulis tidak dapat selesai tepat pada waktunya. Untuk itu
hindarilah hal tersebut dilakukan seperti apa yang telah dijelaskan pada
artikel.
METODE CEPAT DAN MUAH BELAJAR MATEMATIKA
Baca : Abdul
Malik. (2012, Juni 1-14). Matematika Bukan 'Momok' (Lagi)! Mom & Kiddie
, hal. 27.
Matematika yang sering dianggap
sebagai mata pelajaran yang paling sulit dapat kita atasi melalui metode
seperti diatas. Metode-metode tersebut dapat dilakukan untuk mempermudah
pengajaran matematika. Anak akan lebih cepat dan mudah dalam memahami
matematika daripada memberikan penjelasan panjang lebar di papan tulis
Selain metode tersebut, alat
peraga yang di sekitar siswa seperti pulpen, buku dan lainnya juga penting
untuk memberikan konsep melalui penjelasan singkat yang diberikan. Jadikan tips
di atas agar anak dapat mengembangkan konsep berpikir si anak.
Konsep sangatlah penting agar
anak mampu mengigatnya tanpa ia hafal rumus-rumus atau lainnya. Jika ia
memahami konsepnya maka ia dapat menemukan sendiri rumus matematika. Jadi
hingga anak dewasapun ia masih mengingatnya.
PENDIDIKAN ALAM BEBAS DALAM
PRAKTIK CERDAS DI SEKOLAH JUMILAH
Baca : Rini Kustiasih. (2012, Mei 28). Praktik Cerdas di Sekolah
Jumilah. Kompas , hal. 1 & 15.
Semangat Jumilah ini patut
diteladani. Dengan adanya pendidikan alam bebas di sekolah Jumilah ini kita
diingatkan bahwa belajar tidak mesti di sekolah dan di dalam kelas. Belajar pun
tak mengenal usia serta jenis kelamin.
Melalui sekolah Jumilah ini
para ibu desa yang buta huruf dapat belajar. Untuk itu, pemerintah diharapkan
dapat memberikan dorongan demi suksesnya sekolah tersebut. Dengan tidak
mempersulit kegiatan belajar peserta didik juga sangatlah membantu mereka dalam
mengembangkan kreatifitasnya. Jika perlu pemerintah menyediakan tempat belajar
bagi mereka serta memberika sumbangan atau buku untuk mereka.
Sekolah Jumilah ini juga sangat
bagus untuk kita contoh. Melalui sekolah tersebut peserta didik diajarkan untuk
berkreatifitas dan menanamkan nilai gotong royong yang saya sarankan dapat
diterapkan di sekolah-sekolah negeri. Karena sekolah negeri sekarang lebih
banyak mananmkan nilai persaingan diantara siswanya.
Jadi dengan adanya sekolah
Jumilah tersebut, kita sebagai calon guru dapat terinspirasi untuk lebih
memajukan pendidikan di Indonesia melalui sekolah Jumilah ini. Kita juga
diharapkan lebih bersemangat lagi dalam belajar agar tidak kalah dengan
semangat Jumilah dan ibu-ibu desa yang buta huruf.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam masa pertumbuhannya anak harus dididik agar
ia memiliki konsep diri yang baik dalam dirinya. Selain itu pendidikan ini
diharapkan agar anak menjadi dewasa dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya
sesuai dengan norma dan aturan.
Sebagai calon guru kita harus dapat mendidik anak
sesuai dengan kepribadiannya sehingga anak mampu bersosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya. Anak adalah individu yang sedang berkembang, jadi kita
perlu membimbingnya menuju arah kedewasaan sebagai tujuan dari pendidikan.
B. Saran
Pendidikan pada masa perkembangan anak ini
diharapkan agar kita sebagai calon guru dapat berperan dalam membimbing
siswanya dan menjadi pribadi yang mampu bersosialisasi dengan kosep diri yang
baik. Dengan menggunakan metode yang tepat dalam mendidik anak ini, siswa mampu
belajar menuju kedewasaan. Hal ini dapat membantu anak atau siswa menjadi
pribadi yang lebih baik.
1 komentar:
makasih klipingnya
Posting Komentar