Selasa, 18 Desember 2012

Manfaat Belajar Psikologi Perkembangan Bagi Guru



Adapun manfaat mempelajari psikologi perkembangan bagi guru dan calon guru adalah:
Ø  Guru/calon guru dapat menghadapi anak didiknya secara tetat sesuai dengan sifat-sifat khas yang ditampilkan anak didiknya itu. Sebagi contoh : anak berumur 6-12 tahun yang perkembangannya normal menunjukkan tingkah laku produktif tinggi (Erikson,1960). Pada periode ini anak ingin berbuat sesuatu yang menunjukkan hasil, memiliki ide yang banyak, yang ingin ditampilkannya. Oleh karena itu guru hendaknya memberi kesempatan dan rangsangan agar anak dapat mengembangkan berbagai keterampilan. Di samping itu yang lebih penting lagi adalah sikap guru yang menghargai ide dan berbagai ciptaan anak didiknya dengan sengaja, bukan hanya secara sambil lalu. Jika guru melakukan hal itu maka dalam diri anak akan timbul perasaan yakin diri bahwa ia mampu dan harga dirinya akan meningkat.
Ø  Guru dapat memilih dan menetukan tujuan, materi, alat, dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan intelektual anak didik. Siswa sekolah dasar khususnya kelas rendah, sedang dalam tahap berfikir konkrit permulaan. Oleh karena itu tujuan belajar hendaknya yang sederhana dan dalam bentuk tingkah laku yang jelas. Demikian pula materi belajar hendaknya terkait dengan pengalaman anak yang ada disekitarnya. Contoh : Anak dalam belajar membaca, maka materi belajar hendaknya terdiri dari kata-kata yang pernah dialami atau dipahami anak melalui pengalaman lingkungannya.
Ø  Guru dapat mengadapi anak didik dengan benar dalam membantu membentuk tingkah laku yang benar. Guru yang mempelajari psikologi perkembangan menyadari bahwa anak yang dihadapinya adalah sedang dalam proses perkembangan. Contoh : Wajarlah anak melakukan kesalahan dalam tingkah laku, karena kekrang tahuan dan kekurang mampuannya.
Ø  Guru dapat terhindar dari pemahaman yang salah tentang anak, khususnya tentang keragaman yang mempengaruhi kemampuannya dalam belajar. Ada anak yang cepat dan ada anak yang lambat perkembangan kemampuannya. Sebagai contoh : memperlakukan anak di dalam kelas tidaklah sama, karena pada prinsipnya akan kita jumpai paling tidak tiga kelompok anak taraf kemampuan yang berbeda yaitu anak yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. 

0 komentar:

Posting Komentar